Sekarang, rakyat dan pemerintah Korea Selatan dan Tiongkok memprotes pemerintah Jepang secara keras tentang masalah buku pelajaran sejarah untuk SLTP. Buku pelajaran sejarah ini dibuat oleh salah satu organisasi nasionalis fanatik, "Atarashii rekishi kyokasho wo tsukuru kai" (Asosiasi untuk mencipta buku pelajaran sejarah baru. homepage mereka yang versi bahasa Inggris, http://www.tsukurukai.com/english.htm). Kelompok ini berteriak bahwa wanita penghibur itu ternyata tidak ada, wanita itu WTS saja, Perang Dunia kedua itu perang pembebasan untuk mengusir kolonialis Barat, Jepang adalah pembebas Asia, dll.
Manga (komik gaya Jepang) tidak bisa terpisahkan dari masalah ini. Karena kini sebuah manga "Gomanism sengen" (Manifesto Gomanisme. Gomanisme itu apa artinya ya... kurang lebih Sombong-isme gitu lah...), karya Kobayashi Yoshinori menjadi senjata utama bagi kaum nasionalis fanatik Jepang untuk menyebarkan ideologi mereka. "Gomanism sengen" itu penuh dengan arogansi ideologisi. Contohnya, disebutkan bahwa penjajahan oleh Jepang berguna untuk modernisasi Korea dan Taiwan, penjajahan Asia Tenggara juga mambantu kemerdekaan negara-negara Asia Tenggara. Sebuah manga karya si Kobayashi yang lain, judulnya "Taiwan ron"(pembahasan tentang Taiwan), membuat marah orang Taiwan karena manga ini menegaskan bahwa penjajahan Taiwan oleh Dai-Nippon Teikoku berguna untuk modernisasi Taiwan. Protes terhadap manga ini sangat marak sehingga pemerintah Taiwan sementara tidak menberi izin kepada Kobayashi untuk masuk ke Taiwan. Si Kobayashi ini memang anggota tinggi "Atarashii rekishi kyokasho wo tsukuru kai". Ideologi mereka disebaran melalui sebua koran yang berbau nasionalis fanatik, "Sankei Shinbun". Buku pelajaran sejarah tersebut juga diterbitkan oleh penerbit "Fusosha", yang merupakan anak perusahan "Sankei Shinbun".
Untuk menyebarkan pendapat mereka, senjata mereka bukan manga saja, tetapi juga film. Kalau tidak salah, di Jepang pernah diputar film yang judulnya "Merdeka 17805". Film ini disponsori kaum nasionalis fanatik. Ceritanya tentang tentara Jepang yang ikut perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tujuan film ini adalah untuk menekankan bahwa orang Jepang mendorong kemerdekaan Indonesia. Kaum nasionalis fanatik Jepang menganggap bahwa orang Indonesia seharusnya bersyukur kepada orang Jepang, pembebas Asia. Sudah beberapa adegan, seperti seorang wanita Indonesia mencium kaki tentara Jepang untuk memhormati tentara itu, dikritik oleh kedutaan besar RI di Tokyo. Maka adegan seperti itu dicabut. Katanya film ini juga diputar di Indonesia sesudah diputar di Jepang (bener apa nggak?).
Pendapat mereka sama sekali tidak masuk akal. Walaupun hampir semua ahli sejarah mengkritik pemikiran mereka, tetapi tetap saja logika dan fakta tidak mampu untuk mengembalikan mereka ke jalan yang normal. Karena masalahnya bukan logika dan fakta, melainkan psikologi. Akhir-akhir ini ideologi mereka disebarkan agak luas. Latar belakangnya memang memiliki kaitan dengan keruntuhan Uni Soviet, tetapi latar belakang utamanya adalah resesi ekonomi Jepang yang berlangsung selama hampir 10 tahun. Ketidakmakmuran ekonomi menjadi problem harga diri bagi sebagian orang Jepang. Kalau terjadi resesi ekonomi, mereka merasa hilang rasa harga diri. Tetapi menurut hemat saya, jika dibandingkan dengan Indonesia, keadaan ekonomi Jepang sama sekali tidak bermasalah. (Yang saya heran, ketika Uni Soviet runtuh, keadaannya ekonomi dan politiknya jauh lebih baik daripada Indoensia kini. Mengapa, jika Uni Soviet runtuh ketika itu, sekarang Indonesia belum runtuh?)
Perdana Menteri Jepang dulu, Koizumi Junichiro, pernah ingin mengubah UUD ayat 9 yang menyatakan bahwa Jepang tidak akan punya tentara dan tidak akan memerangi negara lain. Dan dia menegaskan bahwa dirinya akan beribadah di Yasukuni Jinja (jinja artinya tempat suci agama Shinto), yaitu tempat memuja bagi beberapa penjahat perang seperti Jenderal Toojoo Hideki. Ada kemungkinan, kaum ultra nasionalis menjadi lebih kuat karena terbantu oleh suasana politik dengan munculnya PM seperti Koizumi.
Meskipun demikian, saya menyakini bahwa hampir semua manga dan anime Jepang tidak memiliki kaitan dengan ideologi neokolonialisme seperti Kobayashi. Tetapi saya menyayangkan sekali, tidak adanya manga atau anime yang membantah terhadap pernyataan Kobayashi. Saya harap orang Indonesia akan menulis manga/anime anti-kolonialisme Jepang yang menarik. Melawan senjata dengan senjata, melawan manga dengan manga.
Komik Manga yang Mengaburkan Fakta Sejarah Jepang
Diposting oleh camila putri di 23.23
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Laman
Diberdayakan oleh Blogger.
entri ajh
- Sifat Capricorn Girl
- Komik Manga yang Mengaburkan Fakta Sejarah Jepang
- cerita gokil (www.baru1.com)
- Ditemukan, 10 Planet Baru di Galaksi Bima Sakti
- 10 Mummy paling Terkenal di Dunia
- fakta gokil
- sule remaja
- Kimono Pembawa Sial
- Tentang Benjamin Frangklin penemu penangkal petir
- Nilai Sejarah dan Sisi Kuno Tokyo
0 komentar:
Posting Komentar